Pentingnya Melakukan Backup Website Secara Mandiri & Berkala

Pentingnya Melakukan Backup Website Secara Berkala

Tak banyak dari kita yang cukup peduli untuk melakukan backup website secara berkala. Padahal, sepopuler apapun provider hosting yang (layanannya) kita gunakan. Tak ada jaminan bahwa data website yang kita “titipkan” akan 100% aman. Itulah mengapa, penting bagi kamu (termasuk juga saya) untuk melakukan backup mandiri, minimal 1x dalam sebulan. Atau syukur-syukur jika kamu mungkin sempat untuk melakukannya 1x dalam seminggu. Baik secara manual, maupun otomatis dengan memanfaatkan bantuan dari 3rd party atau menggunakan plugin backup tertentu.

Saya pribadi, biasanya lebih suka melakukan hal ini (backup website) secara manual. Dimana file hasil backup tersebut, nantinya akan saya simpan dibeberapa storage berbeda, baik di internal disk laptop, hardisk external maupun cloud storage seperti Google Drive & OneDrive. Agak melelahkan memang, namun dibandingkan harus kehilangan data website yang sudah saya urus selama bertahun-tahun. Rasanya, saya lebih baik merelakan waktu libur saya selama setengah hari untuk melakukan hal ini.

Sebuah nasihat kuno mengatakan, “don’t put all your eggs in one basket or you could lose everything”. And ya, I’m really agree with this advice. Karena kalau file backup tersebut hanya saya save di internal disk laptop misalnya, suatu ketika ada kemungkinan ssd/hardisk laptop saya rusak dan data tersebut nggak bisa lagi saya akses. Begitupun kalau file tersebut hanya saya upload di cloud storage semisal Google Drive/OneDrive. Mungkin aja suatu ketika akun saya di suspend karena dianggap menyalahi ketentuan dan data saya seluruhnya ikut dihapus. Itu kenapa, opsi lain yang saya anggap paling murah dan paling mungkin untuk saya lakukan selain 2 opsi sebelumnya adalah melakukan mirror ke external hardisk. Untuk yang ini bebas, mau pake external hardisk baru atau copotan. Yang penting sentinel & healthnya masih pada “ijo” semua hehe

Backup website secara mandiri, Perlukah?

Namun, apa sebetulnya urgency yang membuatmu mesti melakukan hal ini?

1. Agar dapat me-recovery website yang terkena malware

Pernah denger tentang “Japanese keywords hack”? Jika belum, izinkan saya menceritakan sedikit pengalaman saya ini. Jadi, sekitar 4 atau 5 tahun lalu, saya pernah ngehost beberapa blog di 1 server yang sama. Karena waktu itu, pikir saya supaya lebih mudah untuk di manage. Cuma diluar dugaan, semua website yang saya taruh di server tersebut ternyata malah kena malware. Nggak ada yang aneh sih sama tampilan websitenya, dipanel adminnya juga normal-normal aja. Cuma begitu saya cek di SERP, yang keindex tuh keyword dengan bahasa jepang semua, dan itu bukan cuma puluhan atau ratusan, melainkan puluhan ribu result.

Padahal kalau dipikir, seumur-umur tuh saya nggak pernah nginstall plugin atau theme yang aneh-aneh. Cuma karena yang saya pakai ini memang shared hosting yowes lah ya, mau bilang apa juga? Dan ini lumayan lama, sekitar 3 bulan kali ya. Karena waktu itu tuh saya masih ngerasa sayang sama waktu berlangganan saya yang memang belum habis di provider tersebut. Padahal saya tahu sumber masalahnya bukan di website saya, tapi di website lain yang mungkin masih 1 server sama website saya ini. Karena begitu saya migrasi ke hosting lain ya penyakitnya ikut sembuh detik itu juga. Untungnya saya udah sempet backup full sebelum kena malware jadi begitu pindahan pun saya cuma perlu nge-restore data lama saya. Bayangin, kalau waktu itu saya nggak punya backup sama sekali haha

2. Untuk meminimalisir down-time yang terlalu lama

Saya inget, beberapa waktu yang lalu banyak temen-temen ngeblog saya yang akhirnya harus kehilangan data website mereka akibat cyber attack yang dialami oleh salah satu provider hosting lokal. Nggak usah sebut nama lah ya, karena kurang etis juga. Intinya, ada hacker yang saat itu nemu backdoor/celah keamanan dari salah satu theme WHMCS yang banyak digunakan provider hosting, yakni theme lagom. Dan apesnya, ya provider ini yang akhirnya kena serang. Kalau nggak salah, akibat kejadian ini hampir semua client ngalamin down-time lebih dari seminggu. Dan begitu bisa dipulihin pun, ternyata datanya tetep nggak selamat. Alhasil, banyak yang mesti nulis ulang, mosting ulang, ngoding ulang, nyetting ulang, dan seterusnya. Beruntung, ada beberapa temen yang rutin nge-backup data website mereka. Jadi begitu down lebih dari 1 jam, mereka bisa langsung migrasi ke server lain tanpa perlu kehilangan banyak traffic.

3. Untuk sekedar jaga-jaga

Masih inget sama kasus kebakaran di gedung cyber Jakarta beberapa waktu lalu yang turut melumpuhkan beberapa data center? Ada beberapa provider yang juga turut terdampak karena kejadian ini, tapi untungnya setelah api berhasil dijinakkan, seluruh data website client berhasil di recovery dan running kembali. Bayangin andaikata data center itu nggak selamat dan client mereka rata-rata nggak punya backup data website yang bisa di recovery. Dah lah ya, udah pasti selesai haha

So, kalau mau ngomongin tentang urgency sih beberapa diantaranya itu ya. Karena suka atau nggak, Indonesia memang jadi salah satu negara yang selalu jadi target utama serangan cyber. Bahkan sepanjang tahun lalu aja, tercatat ada 29 juta serangan cyber yang mengarah ke situs lokal. Baik milik pribadi, company hingga pemerintahan. Bahkan baru semalam, salah satu provider hosting kita kembali jadi sasaran hacker. Hingga halaman login ke client area-nya dirubah oleh si peretas. Beruntung sih, saya nggak punya layanan hosting di provider yang ini. Cuma ada beberapa domain aja dan kelihatannya nggak ada DNS yang diutak utik sama siperetas. Dan begitu pagi tadi saya bangun pun client areanya juga udah bisa diakses kembali. Cuma seinget saya tuh ada kata-kata “Jayalah Indonesiaku” jadi kemungkinan besar pelakunya masih orang kita juga. Mungkin lho ya haha… Pokoknya sebisa mungkin, di backup rutin lah kalau sampean punya website. Mau itu website jualan, portfolio atau sekedar blog pribadi. Karena yang mahal tuh ya datanya itu.

Leave a reply:

Your email address will not be published.